17 July 2009

'Kampuz' Tempat Berburu 'Anak Kijang'

NITE Club STD yang terkenal di kalangan clubbers dengan sebutan Kampuz ini tidak saja menyediakan tempat disko, tetapi juga paket seks short time untuk menikmati gadis-gadis ABG yang dikenal dengan sandi 'Anak Kijang'.

Diskotek yang saban malam hingga siang menyemut ini selalu ramai dikunjungi ratusan bahkan ribuan clubbers berdiri megah enam lantai di Jl Hayam Wuruk, Kota, dengan bangunan ala Romawi Kuno.

Setiap lantai memiliki fungsi masing-masing yang menawarkan paket seks dengan gadis-gadis ABG.

Bahkan di lantai tiga, nite club ini terdapat ruang kaca atau aquarium besar yang berisi gadis-gadis belia untuk dipilih berkencan. Harganya relatif murah sekali, kencan short time hanya Rp 280 ribu para lelaki hidung belang sudah dapat menikmati gadis belia berusia belasan tahun berikut fasilitas kamar.

Dentuman house music lagu Selatan terus saja menghentak di lantai empat dan lima. Ratusan clubbers bergoyang mengikuti irama musik yang meraung-raung memekakkan telinga.

Bahkan banyak sebagian clubbers yang hanya bergoyang kepalanya saja ke kiri dan kanan atau ber-gedhek. Semakin kencang irama musik, semakin kencang pula ghedek-nya.

Diskotek di lantai empat dan lima ini buka tiap harinya mulai pukul 22.00 dan baru tutup pukul 11.00. Bahkan pada Sabtu, nonstop hingga baru tutup Senin siang pukul 12.00.

Ratusan pasangan lelaki dan perempuan yang menjejali area dance floor ini dapat bertahan bergoyang hingga sampai pagi atau siang, karena mereka rata-rata menggunakan ectasy atau di kalangan clubbers disebut inex atau 'cece'.

Inex ini merupakan santapan utama atau 'vitamin' agar dapat bertahan untuk ber-ghedek atau bergoyang semalaman. Bahkan ada yang kuat sampai tiga hari berturut-turut. Sebagian dengan kaca mata hitam bergoyang tiada henti, dan banyak juga yang mendekatkan wajahnya dengan speaker sambil terus menggoyangkan kepalanya mengikuti hentakan dentuman irama musik.

Di diskotek ini inex dapat dibeli bebas dengan harga Rp160.000 per butir. Para bandar mangkal di lantai empat dekat pintu masuk gang sebelah kanan, dan tiap pengunjung yang datang pasti langsung mendapat tawaran.

Tidak itu saja, para waiters dan sekuriti di diskotek ini juga ikut berjualan vitamin yang dapat menambah stamina dan membuat tidak mengantuk ini.

Mereka yang berpacaran dan ingin making love (ML) bisa langsung ke lantai enam yang menyediakan belasan kamar-kamar kecil dengan sewa per jam.

Di Kampuz ini tidak saja yang sedang berpacaran menikmati house music sambil neken inex. Bahkan ada juga yang merupakan pasangan suami-isteri dan ada juga banyak kaum homo atau lesbian.

Jangan kaget dan terkejut bila datang ke lantai empat atau lima di diskotek ini banyak lelaki sama lelaki atau perempuan sama perempuan berciuman dan bercumbu di dance floor atau di belakang sofa.

Bagi lelaki yang tidak membawa pasangan, dapat dengan mudah 'membeli' ABG di lantai empat yang ditawarkan oleh mami dengan harga Rp280.000 untuk short time.

Atau bila ingin hunting untuk mendapatkan ABG anak-anak SMA, SMU atau kuliahan juga dapat dilakukan asal membelikan inex buat mereka.

Istilah 'anak kijang' bagi gadis-gadis ABG ini menjadi buruan kaum laki-laki yang ingin menikmati tubuh belia mereka.

Dengan hanya modal membelikan sebutir inex dan mentraktir mereka minuman maka dengan mudah dapat mengencani 'anak kijang' yang rata-rata masih duduk di bangku SMA dan anak-anak kuliahan semester awal. Bahkan dari mereka juga sebagian besar ada yang masih merupakan pelajar SMP .

'Kampuz' selama hampir 10 tahun ini memang menjadi salah satu tempat hiburan yang boleh dibilang menjadi ajang gaul dan tempat party bagi para clubbers dari malam hingga matahari terbit. Tidak heran bila anak-anak clubbers yang belum pernah menginjakkan kaki di 'Kampuz' belum bisa dibilang sebagai anak gaul.

Tidak heran bila tempat hiburan di Jakarta dengan konsep one stop entertaintment ini sudah menjadi trendsetter bagi kalangan anak gaul dan clubbers di Jakarta.

No comments: