13 July 2009

Menelusuri Pelacuran ABG di Sejumlah Kota (SUMATRA)

INFO MEDAN

BRONCES atau onces itu panggilan khusus untuk pelacur ABG di Medan. Di
kalangan onces pun memberikan istilah tersendiri pula untuk mangsanya.
Tubang (tua bangka) tapi tebal kocek. Tubang yang istilah umumnya adalah "om
senang" incaran para onces, di plaza atau lantai disko. Biasanya tempat yang
disenangi remaja Medan adalah Ari King-King di Hotel Dano Toba, atau House
Musik di Jl Perdana Medan, dan masih ada beberapa tempat lainnya. Dentuman
musik yang menggema di Ari King-King Discotiq, membawa suasana malam yang
semakin dingin itu menjadi hangat. Di Copa Cobana, onces-nya hampir
seluruhnya sekitar 16-18 tahun. Di tempat ini tak semua bisa diajak ngamar.
Ada yang hanya untuk peci-peci saja. Artinya sebatas peluk cium. Umumnya
tamu yang datang ke Copa Tubang yang sudah pantas dipanggil eyang oleh
onces. Banyak yang berbadan gemuk, minta diladeni semuanya. Ada lagi yang
mangkal di kafe tenda depan Stadion Teladan Medan. dari tempat itu mereka
biasa dijemput mobil. Yang lain adalah Fire Diskotek Thamrin Plaza.

Hunting Area.

Medan ada... di Jl. SM Raja Medan, namanya Koleksi Nusantara Oukup... dekat
makam Pahlawan. laennya sepanjang jl. Jamin Ginting Medan... tinggal lue
pilih, putar, jilat... lalu dicelupin.

Aug-16 3:10 am. Sebenarnya sih, Medan ini sama aja ama kota2 lainnya.
Bergantung kepada objek yg anda cari.... Misalnya: kelompok umur,
professionalisme, harga dsb dsb. Di diskotik/karaoke sekitar 150rb-300rb,
tapi agak mudaan. Dipinggir jalan (Ismud sekitar Medan Plaza atau SM Raja
sekitar Garuda Hotel) 30rb-50rb umumnya udah berumur cuman segala tehnik dia
mampu. Kalo di mal (Deli, Aksara, Medan Plaza) lebih menantang kepiawaian,
bisa2 dikibulin, harga bervariasi tergantung barang. Hub. saya di
ambo_dalle@mailcity .com. utk diskusi.

Date: Mon Jun 7, 1999 4:07am. Hello, Medan banyak bung! Tapi yang aku kasih
ini, sifatnya komersial sekali. Coba di Copacabana (semua sopir taxi tahu),
coba sekitar jam 20:00-21:00 sebelum habis diambil orang. Harga 300 rb.
Pintar-pintar tawarlah! Atau yang lebih murah, coba hotel Pardede. Harga 150
rb. Kalau kau sudah kenal, kau bisa telpon ke cewek-ceweknya. Di Medan
banyak juga GM-GM yang bisa bawa ceweknya ke hotel. Tapi aku belum pernah
coba. Coba juga di Diskotek Ari King-King, dekat dengan hotel Danau Toba.
Aku lebih suka yang ada maminya, bisa tanya-tanya dulu. Kalau lu tidak suka,
besoknya bisa komplain lagi ke maminya. Jadinya: lewat mami, lebih terjamin
deh! Tapi lebih mahal. Terakhir aku bayar 275 rb, sampai pagi. Nggak semua
hotel mengijinkan cewek ke kamar, tapi hotel-hotel besar macam: Danau Toba,
Tiara, Emerald, Asean Best Western, sih .. ok ok saja. Bahkan lu bisa
hubungi security-nya untuk nyariin buat loe. Ati-ati aja jangan ketipu
dengan long hour: biasanya habis main, mereka pura-pura dapat panggilan
lewat pager kek, lewat HP kek, kalau ada saudaranya yang sakit keras,
misalkan ibunya. Lalu mereka, minta pulang. Terserah loe, mau kejam: tetap
tinggal, atau pergi dengan diskont luar biasa. Terserah loe-lah!



Kalau di Pardede, mereka hampir semuanya free-lance (tanpa mami), datang
sekitar jam 20:00-21:00 (sebelum kehabisan stok). Nggak usah malu-malu
dekati grombolan cewek. Ceweknya sih biasa agak sombong pura-pura nggak mau.
Nekad aja dekati mereka, kalau loe mau dapat yang bagus. Langsung saja
bilang kalau loe butuh teman tidur. Bisa juga bawa dua orang: ini sih asyik
kali...! (kalo loe punya uang). Masih banyak lagi di karaoke-karaoke. Aku
sih lupa dimana. Caraku gini (waktu aku belum tahu Medan): pergi aja ke
sopir taxi atau sewa mobil hotel (waktu itu= 20 rb per hour), bilang aja
sama si sopir: "Bang, bawa aku ke tempat yang banyak ceweknya!". Biasanya,
dia pasti bawa ke Copacabana. Kalau nggak suka, cari tempat lain (si sopir
tahulah!), sopir suruh tunggu saja. Kalau loe untung, si sopir kali punya
kenalan yang asyik. Pernah aku dapat kenalan sopir: seorang guru SMP, mantap
cing!

Wed, 10 Jul 1996 02:56:49 North Sumatra: Medan. Go to the Fairgrounds and
look for a small restaurant called Rindu. Tell the owner you would like to
go upstairs to have some fun.

At 01:37 AM 3/21/00 +0000, you wrote: >hai, kalo ke Medan coba >ke Jl
Sampali 061-525001 > Jl S. Parman 061-564896 > Jl Katamso 061-562485 >
>Rata-rata mahasiswi... . aku pernah ngeliat yg kluar-masuk, >wuih... kayak
artis... kalo engga salah, juga nerima pertunjukan >'tiger show', itu lo,
cewe maen ama cewe.... >


INFO PADANG

Siapa bilang di Padang tidak ada pelacur ABG. Gampang kok mendapatkannya di
Minang Plaza. Karena di situlah tempat mereka pasang aksi. Apalagi di lantai
atas gedung tersebut ada Music Room MP yang selalu ramai dikunjungi para ABG
maupun para lelaki hidung belang. Di lantai bawah ada sebuah wartel dan kafe
yang selalu dipenuhi ABG. Dengan sedikit kerdipan mata para ABG yang
rata-rata berwajah lumayan (maklum mereka mengaku pelajar dan mahasiswa) itu
akan tersenyum. Bila malam Minggu, ebih banyak di Music Room terkenal dekat
daerah Pelabuhan Teluk Bayur. Di tempat ini pengunjungnya ramai, kalau mau
triping atau teler tak ada yang peduli.

Ada juga yang cuma beroperasi menggaet mangsa dengan nampang pada sebuah
wartel di Jl Pondok. Sumatra Barat yang dikenal sebagai daerah yang memiliki
adat dan agama kuat, suasana kehidupan kaum remaja di Kota Padang ternyata
tak lepas dari pengaruh kehidupan kota besar, seperti Medan dan Jakarta.
Meski kalangan orang tua dan pendidik cenderung menutup-nutupinya, bisa
dipastikan puluhan remaja ABG di Padang sudah jadi penganut seks bebas.


INFO PAKANBARU

Gadis ABG berusia 17 tahun dan memiliki body tinggi langsing itu terus
berkomunikasi dengan sekali-sekali matanya menggoda pria yang melewatinya di
lantai V Senapelan Plaza, Pekanbaru. Tarif itu tidak mutlak. Ada juga pria
yang disukainya, tanpa tarif dia langsung ke hotel.

Bisnis esek-esek para ABG ini sangat kentara di pusat pertokoan, seperti
Matahari Plaza dan Senapelan Plaza. Apalagi Diskotek Orion, Senapelan Plaza
di Jalan Teuku Umar buka siang pada Sabtu, dan Minggu. Fenomena keberadaan
ABG di pusat pertokoan sudah menjadi rahasia umum. Seperti di pusat
pertokoan Matahari Plaza, Jl Pepaya, dengan berpakaian sedikit mencolok dan
bergerombol mereka 'mejeng' seperti sedang menunggu seseorang. Pada umumnya
alasan mereka lebih menyukai plaza sebagai tempat mangkal antara lain dengan
gampang ngajak shopping bila ada bos-bos yang ingin mem-booking. Pada Sabtu
dan Minggu mereka bergerombol mejeng di setiap lantai di Matahari Plaza.
Dari cara berpakaian jelas kentara, antara lain T-shirt serta celana jins
ketat hingga menampakkan perut dan sepatu berhak tinggi sambil menggenggam
handphone. Hari Sabtu, pemandangan di lantai V di Senapelan lebih hidup,
karena ABG berkeliaran menunggu tawaran untuk naik ke atas (diskotek).
''Pada umumnya para ABG yang berkeliaran menunggu tawaran masuk ke diskotek
adalah ABG kurang mampu. Mereka mau saja diraba-raba, asal ada yang mengajak
naik ke atas,'' ujar Yudhi, salah seorang makelar ABG di lokasi tersebut.
Tapi ABG yang nongkrong di plaza-plaza biasanya sudah memiliki langganan
tetap. ABG itu, lanjut Yudhi, sesampai di dalam diskotek akan melepaskan
diri dari pembawanya. "Biasanya, para ABG seperti itu, lebih suka nongkrong
di diskotek daripada diajak keluar. Jika ingin mengajak keluar, tunggu
hingga dia 'on','' bisik pria yang mengaku hidup dari kelincahan menawarkan
ABG. Yudhi juga mengatakan bahwa tidak semua ABG yang mangkal mengintai
mangsa dengan lagak sedikit mencuri perhatian. Ada juga sambil bermain video
game. Mereka dengan tertawa lepas bermain seperti anak-anak lainnya. ''Tapi
itu sudah pasti ABG yang memiliki langganan, jadi nggak perlu lagi
mencari,'' kata Yudhi.


INFO BATAM

Belakangan ini, Batam sudah menjadi 'gudang' pelacur ABG. Jumlahnya bisa
mencapai ribuan orang. Para gadis berusia antara 14 sampai 19 tahun ittu
ditampung di ratusan rumah toko (ruko) di kawasan Nagoya dan Sei Jodoh. Pada
malam hari, mereka menjadi 'pemikat' di sekitar 30 tempat hiburan yang
tersebar di Batam. Umumnya tempat hiburan seperti diskotek, karaoke, panti
pijat, menyimpan sekitar 50 sampai 100 orang wanita muda yang masih
tergolong 'anak baru gede' (ABG) sebagai karyawan untuk menjaring tamu-tamu
yang haus hiburan. Kecuali pub, hampir semua tempat hiburan menyimpan
wanita. Meski tidak langsung terlihat di etalase tempat hiburan, karena ada
larangan dari pemerintah dan Otorita Batam, namun hampir tidak ada tempat
hiburan yang tidak menyediakan wanita. Di setiap tempat hiburan itu, para
ABG dikordinasi oleh seorang germo, yang biasa dipanggil dengan sebutan
mami. Jika ada yang memesan, si mami dengan gampang menuntun para ABG untuk
duduk di samping pria. Untuk membawa mereka selama 1 malam, harus membayar
Rp 300.000. Mereka boleh dibawa sore hari atau malam hari, sampai besok
harinya paling lambat pukul 09.00 WIB. Mereka hanya memperoleh sebagian
kecil dari tarif yang dikenakan oleh pengelola hiburan. Itu sebabnya, para
ABG banyak yang memilih untuk tinggal di luar agar gampang menjaring
pelanggan tanpa ikatan.

Di luar tempat hiburan, terdapat ABG yang memang berasal dari Batam atau
daerah sekitarnya dan masih sekolah di SLTA. Tapi jumlahnya hanya sedikit.
Mereka bisa ditemukan di pusat keramaian Nagoya, Pelita, dan Jodoh, Batam
Timur. ABG-ABG itu juga biasa mangkal di sejumlah diskotek, Lucky Plaza dan
hotel-hotel. Cirinya, mereka menggunakan pakaian dengan dada terbuka, sepatu
hak tinggi, serta menyandang tas kecil di punggung. Mereka keluar dari rumah
sekitar pukul 21.00 WIB hingga tengah malam.

Hunting Area.

Anda tidak perlu kwatir kalo mau cari cewek di Batam, Batam adalah gudangnya
dan disini banyak cewek yang stress berat dan butuh pelukan. Setiap malam
anda dapat cari itu cewek di Ozon Discotik, Planet Discotik, Spink Discotik,
cewek ABG pada kumpul disana dan beliin mereka XTC dan kalo lu hoki bisa
dapat free ato gratis kalo bayarpun murah meriah 150 sampai 200 rebu untuk
all night long. Kalo siang hari cari di lucky plaza shopping centre ABG pada
kumpul disana, ajak makan KFC dan anda tinggal nego free atau mesti bayar.

Pimps (in general):

Usman. Aug-6, 2000 8:05 pm. Ini ada no telepon germo di batam, coba aja
kontak namanya Usman 8127005498 Kalau ditanya bilang aja dari Veldra.
Sri Mulyani, Batam, Handphone 0811-693473

INFO PALEMBANG

TENGAH hari, sekitar pukul 12.30, saat bubaran sekolah, sejumlah siswi
bergerombol di Jl Merdeka. Di antara mereka ada yang memberi sinyal kepada
kendaraan pribadi yang melintas. Apa isyaratnya? Siswi yang masih mengenakan
seragam putih abu-abu itu melemparkan senyuman ke arah kendaraan. Begitu
disambut dengan klakson dan berhenti agak jauh, dia akan menghampiri dengan
sedikit malu-malu. Ciri-ciri gadis ABG yang menjual diri di kawasan Merdeka
tidak begitu kentara, apalagi ketika di tengah-tengah gerombolan
teman-temannya. Tapi, bila suasana agak sepi, maka tampak kelompok-kelompok
remaja putri masih bercengkrama di pinggir jalan. Biasanya mereka ngobrol di
bawah pohon sambil melihat orang berlalu lintas. Nah, bila ada mobil jalan
perlahan-lahan dan berhenti agak jauh dari tempat mereka, selanjutnya para
ABG pelan-pelan sembari malu-malu mendekati mobil tersebut. Tanpa basa-basi,
ABG mereka langsung membuka pintu mobil, seolah-olah mobil jemputannya.
Paling lama dia hanya bersedia dibawa selama dua jam. Hari Sabtu dan Minggu
siang mereka agak leluasa.

Diskotek Hotel Princess memang 'gudang' gadis ABG. Pekan lalu, saking
membludaknya, tak ada ruang lagi, ratusan ABG yang memenuhi diskotek di
lantai V, hotel di kompleks pertokoan Ilir Barat Permai itu, tidak leluasa
lagi berimprovisasi dalam menggoyangkan badannya. Entah kapan mulainya para
ABG di Palembang melakukan bisnis esek-esek. Tapi, yang jelas fenomena ini
mulai marak sejak krisis moneter melanda. Jumlah ABG yang berpraktek
sampingan, semakin hari semakin bertambah. Di pusat-pusat keramaian ABG ini
terlihat jelas seperti di Jl Merdeka mulai dari kediaman Wali Kota Palembang
hingga ke kantor Pemda Tk II Palembang, diskotek Hotel Princess, Hotel
Lembang, Dharma Agung, Dian Cottages, dan di kawasan Jalan Pagaralam.

Bisnis esek-esek para ABG ini sangat kentara di diskotek Hotel Princess.
Hotel yang terletak di kawasan pertokoan Ilir Barat Permai ini sengaja
membuka acaranya hari Sabtu siang dari pukul 13.00 WIB sampai pukul 17.00
WIB. Acara ekstrashow itu juga dilanjutkan dengan Minggu pagi keesokan
harinya. Makanya, pada Sabtu siang, hotel bintang tiga ini banyak dikunjungi
para ABG. Lobi di lantai bawah terlihat penuh sesak karena daya tampung
tidak memadai. Untuk menjaring ABG yang berasal dari keluarga yang tidak
mampu, maka si lelaki iseng cukup menunggu di lobi hotel. Sebab, rombongan
ABG ini biasanya menawarkan diri untuk naik ke atas (diskotek) karena tidak
mampu membayar cover charge seharga Rp 15 ribu per orang. "Kita tunggu saja
dan pilih mana yang suka," kata seorang pengusaha pupuk yang mengincar ABG
yang hendak triping tersebut. Dan memang banyak ABG yang dengan manjanya
mengajak kencan sambil triping. Para gadis ABG sudah senang bila ditraktir
minuman, rokok, dan cover charge. "Kalau mereka mau triping, harus
disediakan pil ekstasi," kata seorang penjaga pintu diskotek terkenal di
Palembang itu. Mereka juga bisa langsung dibawa ke kamar hotel itu.
"Makanya, setiap Sabtu dan Minggu, kamar Hotel Princess selalu penuh," kata
seorang pengunjung.

INFO LAMPUNG

Di Bandarlampung terdapat beberapa tempat mangkal para gadis ABG seperti
pusat perbelanjaan Tanjungkarang Plaza-Artomoro Jl Kartini, Kafetaria King
Super Market Tanjungkarang lantai dasar, Kafe King Supermarket Jl Raden
Inten, beberapa diskotek seperti Tower, Swisspub, Santana. ABG di Casablanca
bisa dibawa tanpa bayar kalau dia suka. Tapi kalau yang mengajaknya om-om
senang, bandot tua, atau tampang pejabat dia pasang tarif agak tinggi,
apalagi sampai nginap beberapa hari. Pelacur ABG di Lampung umumnya tinggal
indekos dalam satu rumah yang disewa beberapa orang secara patungan. Umumnya
mereka tinggal dekat dengan tempatnya mangkal. Misalnya kalau sering mangkal
di diskotek kawasan Jl Yos Sudarso mereka tinggal di daerah Panjang atau
Telukbetung. Kalau mereka mangkal di Tanjungkarang seperti Artomoro dan King
Super Market, mereka tinggal sekitar Jl Raden Intan atau Jl RA Kartini atau
di kawasan Enggal dan Kelurahan Pelita. Kalau ABG yang masih sekolah atau
kuliah, biasanya mencari mancari mangsa di diskotek. Para gadis remaja itu,
hampir setiap malam terutama malam minggu memenuhi ruang diskotek di
Lampung. Mereka yang nongkrong di diskotek biasanya selalu minta dibelikan
ekstasi. Bahkan ABG-ABG ini juga ada yang menjadi korban obat-obatan
terlarang seperti ekstasi, sabu-sabu, atau putaw.


INFO RANGKASBITUNG

Di Rangkasbitung, depan hotel kharisma tempat cewek2 cakep ala BANTEN, yang
bisa menemani bobok. Tarif min gocap, short time (3 jam) atawa sekali
tembak.

No comments: