17 July 2009

Demam Cewek Impor Landa Jakarta (2)

Jakarta - Tania dan Sella sudah hampir satu bulan bekerja di spa Hotel Mal. Mereka berkerja tiap Senin-Jumat, pukul 18.00-02.00. Bila hari libur, mereka pun menerima booking- luar yang tentu bertarif jauh lebih mahal.

"Kalau booking-an luar sampai satu harian saya biasa mendapat Rp10 juta," kata Sella dalam logat bahasa Inggris yang terbata bata dengan logat yang asing di telinga.

Dibandingkan dengan cewek-cewek impor lainnya, Tania dan Sella termasuk yang tidak perlu menunggu terlalu lama di ruang display atau di ruang santai.

Dalam hitungan menit cewek-cewek Uzbekistan ini pasti ada saja tamu yang mem-booking-nya.

Jadi tidak perlu terkejut atau heran kalau sejumlah tamu mesti rela untuk menunggu atau masuk dalam waiting list untuk mengencani cewek-cewek Uzbekistan itu.

Malah kalau sudah di atas pukul 12 malam atau lebih, cewek-cewek dari Uzbekistan ini jumlahnya makin menipis, selain karena sudah di-booking tamu, ada sebagian lain beristirahat karena kelelahan setelah melayani 3-5 tamu.

Puluhan cewek impor di Hotel Mal ini ditempatkan di apartemen HW yang letaknya berseberangan atau tak jauh dari tempat mereka bekerja.

Menurut Tania, sebelum ditugaskan di Jakarta, sempat bekerja di pub di Malaysia dan Singapura. Begitu juga dengan Sella yang menjadi sahabat dekatnya. Setelah mendapat uang, mereka mengirimkannya ke rumah orang tua di Uzbekistan yang memang miskin untuk menyambung hidup.

"Kita memang di-rolling ke beberapa negara. Biasanya kontraknya tiga bulan, karena visa kami, visa kunjungan wisata," timpal Sella.

Hanya saja bagi Tania dan Sella mengaku lebih suka berada di Jakarta, karena tamu yang mem-booking semuanya ramah-ramah dan tidak minta 'macam-macam' serta tidak ada yang kasar seperti negara lainnya.

Menurut Sella, kalau orang Indonesia biasanya hanya menginginkan oral seks saja, berbeda dengan orang Singapura yang berlaku kasar dan menginginkan anal seks.

"Tugas aku khan menghibur dan memberikan pelayanan seks, kalau disuruh yang aneh-aneh pasti aku tidak mau," ujar Sella lagi.

Makanya Tania dan Sella mengaku sangat senang tugas di Indonesia. Keduanya tidak ingin dipindahkan ke negara lain. Karena dalam bekerja di Indonesia dapat dilakukan dengan rileks dan enjoy, disamping itu para tamu di Jakarta ini sangat royal suka memberikan tips yang cukup besar.

No comments: