17 July 2009

Bachelor Party untuk Lepas Lajang

Jakarta - Melepas masa lajang sesaat sebelum masuk ke jenjang pernikahan ternyata ada pestanya. Budaya pesta 'lepas lajang' atau yang populer disebut bachelor party ini tidak hanya komoditi kaum pria saja, tetapi juga kaum wanita.

Biasanya bachelor party ini dilakukan di private room sebuah klub malam atau karaoke, dengan aneka pesta memabukkan dan dimeriahkan dengan striptease. Untuk pesta pria tentu tarian telanjang dilakukan oleh wanita, sedangkan pesta lepas lajang wanita yang menari telanjang adalah lelaki gigolo.

Maraknya bachelor party yang sepertinya telah menjadi 'kewajiban' di kalangan kaum berpunya di Jakarta, tentu menjadi peluang bisnis buat sejumlah event organizer (EO). Sejumlah EO menawarkan berbagai paket menarik dan menggiurkan untuk pesta lepas lajang ini.

Sebuah EO di Jakarta, sebut saja Joker Entertaiment yang biasa menyelenggarakan bachelor party untuk kalangan high class, membuat sejumlah paket yang menyuguhkan striptease wanita-wanita dari Arab dan Uzbekistan. Harga paket bervariasi antara Rp50 juta sampai Rp100 juta.

"Untuk yang wanita yang ingin bachelor party, kami menyiapkan penari striptease lelaki yang macho-macho. Pasti berkesan deh pestanya, karena ini untuk melepas masa lajang," ujar Landy, pemilik Joker Entertainment.

Untuk menyelenggrakan party ini biasanya dilakukan di ruang-ruang karaoke, dan sifatnya sangat privat sekali. Jadi yang hadir hanya benar-benar teman dekat saja, karena adalah pesta gila-gilaan yang bisa menjadi kenangan tak terlupakan.

Jumat malam dua pekan lalu, saya diundang seorang teman yang akan menyelenggarakan bachelor party di sebuah tempat karaoke di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Tepat pukul 21.00, kami berdelapan sampai di suite room karaoke yang terletak di lantai 8 Gedung Menara Thamrin.

Robert, teman saya itu, adalah pengusaha ekspedisi. Ia akan menikah pada akhir Juli ini di sebuah hotel berbintang, di kawasan Jakarta Pusat. Tentu saja untuk mengakhiri masa lajangnya, ia pun menyelenggarakan bachelor party untuk kalangan terbatas.

Saya yang mendapat undangan via sms tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan hadir di pesta itu. Karena saya tahu benar bahwa Robert memiliki hobi dugem. Jadi, pasti pestanya akan luar biasa dan ujung-ujungnya akan melibatkan sejumlah wanita cantik dan seksi.

Benar saja, ketika kami tiba di suite room karaoke itu, sudah ada lima wanita cantik dalam balutan busana seksi. Sementara di meja sudah terhidang berbagai minuman alkohol, seperti red wine, Jack Danniel, dan blue label. House music sudah mulai memekakan telinga di ruangan yang cukup luas itu.

Tak lama kemudian, pintu ruang karaoke di kunci dari dalam, dan dalam hitungan detik, lima wanita seksi itu sudah mulai menari bergoyang dengan meliuk-liukan tubuhnya. Tanpa komando, kelima wanita itu perlahan-lahan mulai menanggalkan helai demi helai busana yang melekat di tubuhnya.

Kami pun memelototi tubuh indah yang meliuk-liuk tanpa busana itu sambil menenggak red wine. Sampai akhirnya kelima wanita itu benar-benar telanjang bulat tanpa busana sehelai pun di tubuhnya.

Live sensual show pun dimulai. Kelima wanita itu mulai menggoda kami, terutama yang punya hajat, Robert. Mereka mulai mendekati dan 'mengeroyok' Robert, salah seorang dari wanita itu pun mulai nakal menggerayangi tubuh Robert dan meremas kemaluannya.

Tidak sampai disitu, pakaian Robert pun satu demi satu dilepas hingga tinggal celana dalam saja. Mendapat perlakuan itu, Robert pun tak mau kalah, tangannya ikut aktif meremas payudara para wanita penari striptease itu.

Kami pun yang melihat itu tertawa terbahak bahak dan bersorak-sorak. Kami pun ikut membantu meremas bokong para penari berkulit putih mulus itu.

Lantaran sudah tidak tahan dengan gejolak birahi, Robert pun menarik dua di antara lima wanita itu ke dalam toilet room karaoke. Entah apa yang mereka lakukan dalam toilet itu. Dari dalam toilte terdengar suara cekikikan kedua wanita itu.

Setelah 30 menit kemudian, Robert pun keluar dari toilet bersama dua wanita yang masih telanjang itu. Wajahnya kelihatan merah. Robertpun langsung mengenakan pakaiannya kembali, dan para para penari striptease itu juga masuk ke dalam toilet untuk mengenakan busana. Jam menunjukkan pukul 03.00, kami pun segera bergegas pulang.

No comments: