Jakarta - Lain Andy, lain pula pula Om Bam. Bila Andy memiliki 'anak buah' kalangan biasa saja, maka Om Bam memgambil spesialisasi 'menjual' kalangan artis.
Modus operandi Om Ban tentu berbeda dengan germo-germo kelas menengah yang ada. Biasanya klien-klien Om Bam ini adalah para pejabat dan pengusaha berduit yang ingin berkencan dengan artis.
Modus biasanya melalui dua tahapan, pertama begitu tamu order lewat telepon, ia akan mengajak tamu itu untuk nge-date lebih dahulu dengan makan siang atau kongkow-kongkow di kafe-kafe mal. Pada saat bertemu itulah biasanya, Om Bam ini akan membawa gadis pesanan yang dikehendaki tamu. Biasanya Om Bam akan membawa 2-3 gadis pemain sinetron yang juga anak buahnya di agen management artist.
Dari obrolah atau kongkow-kongkow ini biasanya tamu memberikan isyarat gadis yang dipilihnya, dan Om Bam akan mengirim gadis itu pada malam hari ke hotel berbintang lima yang sudah dipesan tamu itu.
"Untuk tarifnya jangan tanya, paling murah Rp10 juta short time, tergantung dari nama besar si artis itu. Bila sering muncul di tabloid atau tayangan infotainmen, tentu lebih mahal bisa Rp25 juta sampai Rp50 juta," kata Om Bam.
Menurut Om Bam, paling enak bila artisnya dipacarin oleh pengusaha atau pejabat itu, karena ia bisa memeloroti uangnya, misalnya untuk shopping atau holiday ke luar negeri. Belum kalau ada sejumlah keperluan mendadak, misalnya bayar uang sewa gedung kantor atau cicilan mobil, maka tinggal telepon saja, langsung dibayarin.
Om Bam ini juga bercerita, bila artis dipacarin juga lebih menguntungkan buat si artisnya sendiri, karena tentu segala keperluan dari uang kos sampai kendaraan biasanya dibantu oleh pengusaha atau pejabat itu.
"Memang sih jatuhnya pakai hati. Kalau lagi berantem, gue juga kena getahnya, jadi bahan omelan atau curhat," kata Om Bam tertawa-tawa.
"Kalau gue sih nyaranin artis gue itu untuk bisa pacaran, karena kita bisa dapat proyek yang hasilnya jauh lebih besar ketimbang kerjaan short time," timpal Om Bam lagi.
Cerita tentang lika-liku bisnis seks oleh germo banci ini merupakan fenomena realita yang terjadi di kota metropolitan seperti Jakarta. Betapa besarnya transaski ratusan juta sampai miliaran rupiah di bisnis seks yang tidak akan berhenti selama ada kebutuhan dengan dunia kesenangan dan kenikmatan.
No comments:
Post a Comment