Jakarta - Sebagian besar guest relation officer (GRO), waitress, dan kasir di sebuah diskotek elit di dalam pusat perbelanjaan elite di Senayan, Jakarta, ternyata janda-janda muda yang bisa diajak tripping dan kencan bareng.
Diskotek yang buka seminggu tiga kali pada Rabu, Jumat, dan Sabtu ini merupakan tempat dugem papan atas di Jakarta. Selain tempatnya paling strategis di dalam mal elite, juga paling banyak dikunjungi para clubbers mania. Bahkan disktotek ini sudah dikenal oleh para clubbers dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapora.
Setiap Rabu malam, diskotek ini mengadakan acara ladies nite, yakni gratis masuk bagi para clubbers perempuan. Tak heran bila Rabu malam diskotek ini disesaki perempuan cantik dan seksi dari berbagai kalangan.
Diskotek yang memiliki tiga venue ini menawarkan tiga aliran musik, sehingga pengunjung bisa memilih musik sesuai seleranya masing-masing, ada musik disko, R&B, dan hiphop.
Bila kita masuk ke diskotek ini di lantai empat pusat perbelanjaan itu, di depan pintu masuk langsung disambut oleh sejumlah GRO muda yang cantik dan seksi.
Mereka dengan ramah akan menyapa dan mengantarkan kita ke sofa atau meja yang kita pesan.
Di dalam diskotek juga para waitress muda yang cantik akan menawarkan berbagai jenis minuman yang kita suka. Dan di setiap sudut terlihat kasir-kasir yang juga perempuan muda sedang sibuk bekerja melayani pembelian minuman.
Jika kita tak akrab dengan mereka, maka kita akan menyangka para perempuan muda yang bekerja di diskotek itu masih berstatus single. Melihat dari postur tubuh mereka yang mungil, langsing, dan kencang, seperti layaknya remaja ABG.
Namun bila kita menjadi teman akrab mereka, maka kita akan terkejut mengetahui rata-rata mereka para GRO, waitress, dam kasir di diskotek itu adalah janda-janda muda beranak satu dan dua.
Bahkan yang lebih kita terperangah lagi, usai jam kerja yakni pukul 06.00, mereka bisa diajak nyambung untuk tripping ke diskotek yang buka sampai siang di kawasan Kota.
Setelah dari Kota inilah mereka bisa diajak kencan ke hotel atau di tempat kost. Tentu saja untuk mengajak kencan mereka kita harus memberikan uang 'lipstik' yang besarnya berkisar Rp500.000 sampai Rp1 juta.
Dua GRO yang terkenal namanya Win dan Din. Dua perempuan cantik itu bertugas di depan pintu masuk diskotek. Sepintas mereka kelihatan masih ABG, dengan wajah imut-imut, berkulit putih, langsing dan senyum yang menggoda.
Begitu juga dengan waiterss Sis dan Sya yang selain menawarkan minuman juga kadang-kadang menemani tamu joget di dance floor.
Di salah satu geng janda diskotek itu, saya mengenal baik yang namanya Lis, dia bertugas sebagai kasir. Beberapa kali saya jalan dugem bareng dengan Lis usai dia pulang kerja.
"Baru tau ya, Mas, kalau kami semua ini janda-janda," ujarnya sambil senyum-senyum.
Lis yang berusia sekitar 23 ini memiliki wajah unik, seperti gadis India. Berkulit hitam manis dengan rambut tergerai sebahu, Lis memiliki tubuh sintal.
"Kami semua jablay, Mas. Haus kasih sayang dan butuh uang untuk lipstik," kata Lis lagi.
Lis mengaku janda beranak satu dan cerai dari suaminya, karena tidak tahan dengan perlakuan suami yang suka memukulnya bila sedang bertengkar.
"Anak ikut suami, jadi saya bebas pulang ke kost. Kalau mau lanjut oke, tapi jangan lupa ntar kasih uang lipstiknya, Mas," ucap Lis.
Menurut Lis, sejumlah temannya seperti Win dan Din juga janda beranak satu. Sama dengan Sis dan Sya yang bertugas sebagai waitress.
"Masih banyak Mas yang janda. Cuma yang agak populer kita-kita aja, karena mungkin terlalu sering lanjut dugem setelah pulang kerja," tutur Lis lagi.
Lis yang sudah satu setengah tahun bekerja di diskotek itu mengaku gaji yang ia terima tidak cukup untuk hidup selama satu bulan. Bayar uang kos, makan dan transport aja masih nombok.
"Apalagi untuk beli baju, bedak dan lipstik. Kami ini hobinya dugem, jadi harus cari tambahan lain, Mas. Biasanya setelah pulang kerja kami menemani tamu yang lanjut ke kota untuk tripping," kata Lis lagi.
Kadang-kadang, kata Lis, ada tamu yang royal memberikan tips, tapi memang jumlahnya tak banyak.
"Ya terpaksa kita berkencan sama tamu. Tetapi tentu yang kita juga suka sama tamu itu," tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Din. Janda beranak satu berwajah imut-imut ini banyak memiliki tamu pelanggan yang sering memberikan uang tips.
"Yah, hidup di Jakarta itu keras, Mas. Jadi harus pandai-pandai cari uangnya. Apalagi kita-kita ini bekerja di dunia entertainmen, jadi harus kelihatan senang terus, wajah nggak boleh kelihatan sedih atau susah," kata Din mengakhiri obrolan.
No comments:
Post a Comment